Publish Date
30 Nov -0001
Program PELITA (Pelindung Remaja dari Seks Berisiko dan Trauma Mental) merupakan inisiatif edukasi kesehatan reproduksi dan kesehatan mental yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali. Latar belakang program muncul dari tingginya prevalensi kehamilan tidak diinginkan, infeksi menular seksual (IMS), dan gangguan kesehatan mental di kalangan remaja, yang disebabkan oleh kurangnya akses informasi, stigma sosial, serta lingkungan yang belum terbuka untuk membahas isu-isu sensitif. Metodologi yang digunakan meliputi tahap observasi, persiapan materi, pelaksanaan kegiatan interaktif, dan evaluasi hasil. Materi mencakup pubertas, fungsi organ reproduksi, pencegahan IMS, serta aspek psikologis seperti kesehatan mental dan keterampilan komunikasi asertif. Kegiatan melibatkan 64 siswa kelas 9 dengan metode diskusi, simulasi penolakan tekanan, tayangan video edukasi, dan pre-post test lisan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan remaja, disertai tingkat partisipasi dan kepuasan yang tinggi. Banyak peserta menyatakan keberanian untuk lebih terbuka membahas isu remaja dan bertekad menjaga kesehatan dirinya sendiri. Dalam pembahasan, program diakui efektif dalam konteks lokal yang sebelumnya tertutup, dan direkomendasikan untuk diulang secara tahunan dan diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah. Dukungan dari guru, orang tua, serta pemerintah desa menjadi kunci keberlanjutan. Secara keseluruhan, PELITA bukan hanya program edukasi, tetapi gerakan transformasi sosial yang menghasilkan generasi remaja yang lebih sadar, berani, dan sehat secara fisik maupun mental.
Copyrights © 0000