Di tengah perkembangan era digital, risiko kebocoran data kian meningkat dengan karakter yang semakin rumit, sehingga berpotensi mengganggu aspek kerahasiaan, keakuratan, dan aksesibilitas informasi. Urgensi masalah keamanan data dan informasi di Kota Makassar dalam konteks percepatan transformasi digital mencerminkan perlunya respons proaktif untuk melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data dari ancaman yang semakin kompleks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan keamanan informasi, serta untuk memetakan hambatan yang dihadapinya. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan mengumpulkan data melalui beberapa teknik, termasuk wawancara, dokumentasi, dan observasi. Informan kunci terdiri dari para pejabat dan staf di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebijakan, praktik, dan infrastruktur terkait keamanan data dan informasi. Temuan utama dari upaya pemerintah Kota Makassar dalam meningkatkan efektivitas keamanan data dan informasi meliputi empat aspek krusial yaitu penguatan infrastruktur keamanan, pelatihan pegawai, sosialisasi publik, serta monitoring dan evaluasi berkala. Tantangan utama yang dihadapi termasuk evolusi ancaman siber, keterbatasan anggaran, kurangnya kesadaran pegawai, kompleksitas regulasi, dan integrasi sistem. Rekomendasi untuk mengatasi tantangan tersebut mencakup penerapan prinsip keamanan berlapis, manajemen anggaran berbasis risiko, peningkatan pelatihan, pematuhan regulasi, dan desain sistem yang mendukung integrasi. Mengadopsi pendekatan berbasis risiko dan standar internasional juga dapat membantu meningkatkan keamanan, membangun kepercayaan publik, dan mendukung transformasi digital yang aman dan efisien di Kota Makassar.
Copyrights © 2025