Desa Widoro, Probolinggo menghadapi permasalahan pengelolaan sampah organik yang kurang optimal dan rendahnya daya resap air tanah, sehingga sering terjadi genangan air yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan lubang resapan biopori sebagai solusi sederhana dan berkelanjutan dalam mengelola sampah organik serta meningkatkan resapan air hujan. Metode yang digunakan meliputi pendekatan pendidikan masyarakat melalui sosialisasi, pelatihan langsung, dan pendampingan dalam pembuatan serta pemeliharaan lubang biopori. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan lubang biopori secara signifikan mengurangi genangan air permukaan serta memfasilitasi penguraian sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat. Selain itu, keterlibatan aktif warga desa dalam kegiatan ini meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku terhadap pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Kesimpulannya, lubang resapan biopori merupakan teknologi yang efektif dan murah untuk mendukung pengelolaan sampah dan air di wilayah pedesaan apabila didukung oleh partisipasi masyarakat yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025