Persaingan industri manufaktur menuntut setiap perusahaan untuk mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksinya. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan adalah Lean Manufacturing, yang fokus pada upaya mengurangi pemborosan (limbah) dan meningkatkan nilai tambah bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aliran proses produksi bakso pada UMKM FA Frozen dengan menggunakan metode Value Stream Mapping (VSM) sebagai alat utama untuk mengidentifikasi aktivitas bernilai tambah (Value Added/VA), aktivitas yang tidak bernilai tambah (Non Value Added/NVA), serta aktivitas yang perlu tetapi tidak menambah nilai (Necessary but NonValue Added/NBVA). Data diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara, dan pengukuran waktu siklus pada setiap tahapan produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas berklasifikasi VA dengan total waktu 10.620 detik, namun masih terdapat aktivitas NVA sebesar 2.220 detik yang berpotensi menimbulkan pemborosan, seperti penggilingan berlebih, waktu tunggu, dan produk cacat. Selain itu, aktivitas NBVA tercatat sebesar 6.000 detik yang berlangsung, menyerap waktu yang cukup besar dalam proses produksi. Temuan ini menegaskan bahwa penerapan Lean Manufacturing berbasis VSM mampu mengidentifikasi titik pemborosan sekaligus memberikan peluang perbaikan untuk meningkatkan efisiensi, menekan biaya operasional, serta menghasilkan produk yang lebih konsisten dan kompetitif di pasar.
Copyrights © 2025