Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian pada perempuan di Indonesia dan berdampak besar terhadap aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual penderita. Kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup pasien, terutama ketika menghadapi stres dan ketidakpastian pengobatan. Resiliensi menjadi faktor penting dalam membantu pasien beradaptasi dan mempertahankan kesejahteraan psikologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah pasien kanker payudara di Poli Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi, dengan sampel sebanyak 131 responden yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan Resilience Scale (RS-14) (α = 0,86) dan WHOQOL-BREF (α = 0,98). Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Spearman Rank. Hasil: Sebagian besar responden memiliki tingkat resiliensi sedang (54,2%) dan kualitas hidup sangat baik (43,5%). Hasil uji Spearman Rank menunjukkan nilai korelasi (r) = 0,753 dengan p-value = 0,001 (p < 0,05), yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara resiliensi dan kualitas hidup pasien kanker payudara. Kesimpulan: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara resiliensi dan kualitas hidup pada pasien kanker payudara. Semakin tinggi tingkat resiliensi, semakin baik kualitas hidup pasien. Temuan ini menegaskan pentingnya peran perawat dalam meningkatkan resiliensi melalui edukasi koping adaptif, dukungan psikososial, dan penguatan spiritual sebagai bagian dari asuhan keperawatan holistik.
Copyrights © 2026