Penelitian ini mengkaji peran uang panai dalam membentuk ketimpangan sosial di masyarakat Bugis melalui perspektif Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons. Tujuan penelitian adalah memahami praktik, faktor-faktor yang memengaruhi, serta dampak sosial uang panai dalam pernikahan adat Bugis secara komprehensif. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan sampling purposif melibatkan tokoh adat, tokoh agama, pengantin, dan masyarakat di Sulawesi Selatan. Instrumen berupa wawancara mendalam dan observasi partisipatif, dianalisis melalui reduksi data, penyajian, dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan uang panai memiliki makna sosial, budaya, dan ekonomi yang mendalam, namun peningkatan nilai menyebabkan stratifikasi sosial serta ketegangan antar keluarga. Temuan menunjukkan disfungsi terhadap fungsi AGIL Parsons adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, dan pemeliharaan pola yang menghambat keharmonisan sosial. Kesimpulan menegaskan bahwa nilai uang panai yang berlebihan mengganggu keseimbangan sosial dan memperkuat ketimpangan masyarakat Bugis. Reformasi melalui edukasi budaya, peran aktif tokoh adat dan agama, serta musyawarah keluarga diperlukan untuk mengembalikan fungsi penghormatan uang panai tanpa beban ekonomi atau kompetisi.
Copyrights © 2025