Menjadi narapidana merupakan sumber stresor berat bagi pelaku yang menduduki posisi tertinggi dalam kehidupan pelaku, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penerimaan diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara penerimaan diri dengan stres pada narapidana 0-6 bulan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bangkinang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 135 narapidana yang menjalani masa hukuman 0-6 bulan dengan menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Penelitian in dilakukan pada tanggal 8 Mei 2024. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis univariat diperoleh 69 responden (51,1%) memiliki penerimaan diri rendah dan 60 responden (44,4%) mengalami stres sedang. Hasil uji chi square diperoleh ada hubungan antara penerimaan diri (p value = 0,000) dengan stres pada narapidana. Kesimpulannya, ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan stres pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bangkinang. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat memperbanyak kegiatan seperti workshop, ceramah, pembinaan karakter, latihan motivasi di lingkungan lapas sebagai upaya meningkatkan penerimaan diri dan mempelajari teknik relaksasi nafas dalam sehingga dapat mengurangi stres yang dihadapi.
Copyrights © 2025