Abstrak. Kajian literatur sistematis ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi cara pelaku memanfaatkan bahasa manipulatif sebagai strategi komunikasi dalam proses grooming terhadap anak-anak di berbagai platform digital, serta (2) memetakan kesenjangan penelitian dan arah penelitian lanjutan mengenai fenomena grooming melalui perspektif penggunaan bahasa. Penelusuran artikel dilakukan dengan pedoman PRISMA pada database Scopus, Web of Science, DOAJ, dan ERIC untuk periode 2023–2025, sehingga diperoleh 22 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis tematik mengungkap enam pola utama penggunaan bahasa manipulatif, yakni affection escalation, emotional validation, pseudo-romantic bonding, reciprocity framing, secret-keeping normalization, dan threat-based silence reinforcement. Keenam pola ini memperlihatkan evolusi komunikasi dari kehangatan menuju kontrol psikologis secara bertahap. Kajian ini juga mengidentifikasi sejumlah kesenjangan penelitian, termasuk ketiadaan studi longitudinal, keterbatasan deteksi linguistik otomatis berbasis AI, rendahnya intervensi literasi bahasa manipulatif untuk anak, kurangnya integrasi pendekatan multidisiplin, dan dominasi konteks penelitian Barat. Studi ini menegaskan bahwa upaya perlindungan anak harus memperhatikan aspek bahasa dan komunikasi interpersonal dalam praktik grooming, bukan hanya regulasi penggunaan perangkat digital. Arah penelitian masa depan perlu mencakup pengembangan sistem deteksi berbasis NLP dan AI, kurikulum literasi komunikasi untuk anak, serta pendekatan pencegahan berbasis keluarga dan sekolah yang berorientasi pada kemampuan anak mengenali manipulasi komunikasi. Kata Kunci: Grooming, Bahasa Manipulatif, Kajian Literatur Sistematis, Anak
Copyrights © 2025