Desa Wanagiri, yang terletak di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, memiliki potensi ekowisata berbasis air terjun yang cukup besar, mengingat geomorfologi vulkaniknya yang berbukit dan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) di hulu. Namun, pengelolaan wisata air terjun di wilayah ini masih konvensional dan belum memanfaatkan informasi spasial secara efektif. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan peta tematik sebaran air terjun dan rute pendakian sebagai media informasi spasial untuk mendukung pengelolaan ekowisata berkelanjutan. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan menggunakan GPS seluler Alpine Quest, pengolahan data spasial dengan Google Earth Pro, dan penyusunan peta tematik yang menggambarkan lokasi air terjun, rute pendakian, dan karakteristik medan, yang kemudian divalidasi oleh masyarakat. Hasil yang diperoleh berupa dua peta tematik yang menggambarkan sebaran tujuh air terjun dan rute pendakian terkait di Banjar Bhuana Sari dan Banjar Puncak Manik. Peta-peta ini disebarluaskan kepada pengelola pariwisata setempat dan dipajang di titik-titik masuk sebagai alat informasi pengunjung. Lebih jauh lagi, para pengelola wisata menyatakan perlunya media visualisasi canggih, seperti Google Street View, untuk memungkinkan representasi virtual rute perjalanan. Kegiatan ini telah berkontribusi signifikan terhadap penguatan tata kelola ekowisata berbasis informasi spasial dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan wisata alam yang mandiri. Upaya ke depan harus difokuskan pada pengembangan platform visualisasi interaktif dan sistem informasi pariwisata digital untuk mengoptimalkan strategi promosi dan keselamatan pengunjung. -- Wanagiri Village, located in Sukasada District, Buleleng Regency, Bali, possesses considerable potential for waterfall-based ecotourism, given its hilly volcanic geomorphology and upstream watershed characteristics. Nevertheless, the management of waterfall tourism in this area remains conventional and lacks the effective use of spatial information. This community service program aimed to develop thematic maps of waterfall distribution and trekking routes as spatial information media to support sustainable ecotourism management. The methods used include field surveys using Alpine Quest mobile GPS, spatial data processing with Google Earth Pro, and the preparation of thematic maps that describe the location of waterfalls, trekking routes, and terrain characteristics, which are then validated by the community. The outputs comprise two thematic maps illustrating the distribution of seven waterfalls and associated trekking routes in Banjar Bhuana Sari and Banjar Puncak Manik. These maps were disseminated to local tourism managers and displayed at entry points as visitor information tools. Furthermore, tourism managers expressed the need for advanced visualization media, such as Google Street View, to enable virtual representation of trekking routes. The activity has contributed significantly to strengthening spatial information-based ecotourism governance and enhancing community capacity for independent natural tourism management. Future efforts should focus on the development of interactive visualization platforms and digital tourism information systems to optimize promotion strategies and visitor safety.
Copyrights © 2025