Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) struggle to make decisions and obtain finance due to insufficient accounting record-keeping methods. This community service project aims to increase the financial recording competence of MSMEs in Cirebon Regency through training participants in order to use the SI APIK application and provide structured mentoring. This activity was participated in by 25 MSMEs. The problem was the absence of credible financial information in decision-making and finance related to manual recording. The problem-solving strategy consisted of instruction and coaching regarding how to use the SI APIK program for MSMEs. The intervention comprised a 4-hour workshop and mentorship sessions for 25 MSMEs at T+7 and T+30. The training's effectiveness was evaluated through pre-post tests (15 items), practice rubrics (10 entries), satisfaction questionnaires, monitoring logs, and thematic analysis of qualitative data. The results showed that the combination of practical training and brief mentoring effectively improved digital literacy and recording practices, strengthening cash flow materials, micro-tutorials, and weekly SOPs is recommended for wider-scale implementation.ABSTRAKPraktik pencatatan keuangan yang lemah menghambat pengambilan keputusan dan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pencatatan keuangan UMKM di Kabupaten Cirebon melalui pelatihan penggunaan aplikasi SI APIK dengan pendampingan terstruktur. Kegiatan ini diikuti oleh 25 pelaku UMKM. Permasalah yang dihadapi adalah keterbatasan informasi keuangan yang andal dalam pengambilan keputusan dan pembiayaan karena pencatatan yang bersifat manual. Metode pemecahan masalah yang digunakan antara lain dengan melakukan pelatihan dan pendampingan penggunaan aplikasi SI APIK bagi UMKM. Intervensi meliputi workshop 4 jam dan pendampingan pada T+7 dan T+30 terhadap 25 pelaku UMKM. Pengukuran efektivitas pelatihan dengan menggunakan evaluasi menggunakan tes pra–pasca (15 item), rubrik praktik (?10 entri), kuesioner kepuasan, monitoring log, dan analisis tematik data kualitatif. Hasil menunjukkan adanya bahwa melalui kombinasi pelatihan praktis dan pendampingan singkat efektif meningkatkan literasi dan praktik pencatatan digital, penguatan materi arus kas, micro-tutorial, dan SOP mingguan direkomendasikan untuk skala lebih luas.
Copyrights © 2025