Perkembangan komunikasi digital memunculkan fenomena percampuran bahasa atau Code-Switching dalam interaksi daring, terutama di media sosial. Fenomena ini banyak ditemukan pada komunitas multilingual yang terhubung secara global, seperti fandom K-Pop. Penelitian ini mengkaji Code-Switching sebagai identitas linguistik dalam komunitas ARMY berbahasa Prancis di platform X (Twitter). Dengan metode kualitatif dan pendekatan sosiolinguistik, penelitian ini menganalisis 225 tweet dari akun fanbase serta pengguna ARMY Prancis yang berinteraksi maupun tidak berinteraksi dengan fanbase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa istilah bahasa Inggris khas K-Pop, seperti comeback, streaming, dan fandom, digunakan secara teratur dalam kalimat bahasa Prancis dan umumnya berfungsi sebagai objek langsung atau pelengkap nomina. Berdasarkan teori Le Querler (1994), penggunaan istilah asing tetap mengikuti aturan sintaksis bahasa Prancis. Sementara itu, teori variasi Labov (1972) menunjukkan bahwa pilihan Code-Switchingdipengaruhi faktor sosial dan kedekatan dengan komunitas global.
Copyrights © 2025