Peningkatan jumlah startup teknologi, khususnya di bidang industri kesehatan (healthtech), terjadi sejak pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019). Menyebabkan terjadinya perubahan teknologi di bidang kesehatan, salah satunya adalah pengobatan jarak jauh atau sering disebut Telemedicine. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi elektronik digunakan secara maksimal melalui telemedicine. Pada dasarnya, telemedicine memudahkan pelayanan kesehatan ketika jarak fisik antara pasien dengan penyedia layanan kesehatan. Tren positif terus berkembang tidak hanya pada telemedicine namun juga layanan apotek dan edukasi kesehatan secara daring. Sehingga penting untuk melihat kontribusi telemedicine terhadap infrastruktur kesehatan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tren terkait telemedicine secara global. Analisis bibliometrik digunakan untuk mengukur penggunaan kata “telemedicine” yang tertulis dalam judul artikel, abstrak dan kata kunci. Pengumpulan data menggunakan basis data Scopus yang secara keseluruhan mencapai 2.550 dokumen dan dipublikasikan sejak tahun 1999 hingga tahun 2025. Setelah diolah melalui aplikasi R Studio, menujukkan dokumen-dokumen tersebut melibatkan 6.109 penulis dengan 284 di antaranya sebagai penulis tunggal. Hasil olah data melalui R Studio menunjukkan peningkatan jumlah penelitian tentang telemedicine dari tahun 1999 hingga 2025. Selanjutnya 2.550 dokumen tersebut dibagi berdasarkan asal negara, apabila dihitung berdasarkan jumlah kutipan maka negara China menduduki peringkat teratas dengan 7.464 kutipan disusul Amerika Serikat dengan 1.904 kutipan dan Inggris sejumlah 1.372 kutipan. Hasil analisis pemetaan menggunakan Vos Viewer menunjukkan hubungan kata “telemedicine” dengan beberapa kata lain seperti “quality of life” dan “digital health” meningkat pesat di tahun 2023. Hal ini menandakan telemedicine berhubungan dengan kualitas kehidupan dan layanan kesehatan berbasis digital.
Copyrights © 2025