Makanan cepat saji, yang praktis tetapi berbahaya bagi kesehatan, meningkat karena perubahan pola konsumsi masyarakat modern, terutama di kota-kota. Fast food memiliki jumlah kalori, lemak jenuh, natrium, dan gula yang tinggi, tetapi sedikit serat dan mikronutrien, yang berkontribusi pada peningkatan obesitas dan penyakit degeneratif. Sayangnya, informasi tentang nutrisi yang terkandung dalam produk makanan cepat saji seringkali tidak tersedia secara lengkap dan mudah dipahami oleh masyarakat umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat chatbot berbasis Telegram yang dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi gizi makanan cepat saji secara real-time. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan literasi gizi dan kesadaran konsumsi melalui integrasi data nutrisi dan teknologi chatbot. Telegram adalah pilihan karena mendukung antarmuka percakapan yang aman, cepat, dan fleksibel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa chatbot ini tidak hanya dapat membuat informasi gizi mudah diakses, tetapi juga dapat berfungsi sebagai alat edukatif yang efektif untuk mendorong masyarakat modern untuk menjalani gaya hidup sehat.
Copyrights © 2025