Abstrak: Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah di mulai padatahun 2016 ini menjadi pintu gerbang bagi masuknya sumber dayamanusia dari berbagai negara tetangga ke Indonesia. Agar mampubersaing, menghasilkan lulusan yang berkualitas serta memilikikemampuan berpikir kritis dan menjadi pemimpin di negeri sendirimerupakan keniscayaan. Hal ini harus menjadi salah satu capaianutama yang perlu disiapkan dengan baik, termasuk oleh universitas.Kemampuan membaca kritis merupakan salah satu indikator yangdapat digunakan dalam mengukur kemampuan berpikir kritisseseorang. Selain itu, dalam kaitannya dengan kehidupan kampus,organisasi mahasiswa diyakini merupakan inkubator bagi munculnyasosok-sosok pemimpin di tengah masyarakat di kemudian hari.Penelitian ini mencari perbedaan kemampuan membaca kritis antaramahasiswa yang aktif di organisasi mahasiswa dengan yang tidak.Sebanyak 489 mahasiswa strata satu program studi Bahasa Inggrisdari 4 universitas di Palembang menjadi sampel dalam penelitian ini.Dari jumlah tersebut, sejumlah 149 mahasiswa masuk ke dalamkategori aktif dalam organisasi kampus sedangkan 340 mahasiswatermasuk ke dalam kategori tidak aktif. Hasilnya menunjukkan bahwamahasiswa yang aktif dalam organisasi mahasiswa memiliki nilaimembaca kritis yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak aktif.Kata Kunci: berpikir kritis, membaca kritis, organisasi mahasiswa
Copyrights © 0000