Sari Pediatri
Vol 18, No 6 (2017)

Hubungan Masalah Perilaku pada Remaja dengan Irritable Bowel Syndrome

Yudianita Kesuma (Departmen Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRI / RSMH Palembang)



Article Info

Publish Date
16 Jun 2017

Abstract

Latar belakang.  Irritable bowel syndrome (IBS) merupakan nyeri perut berulang pada remaja yang paling banyak terjadi. Pada remaja, IBS akan menimbulkan gangguan perilaku yang serius.Tujuan.  Menganalisis hubungan antara masalah perilaku dengan IBS pada remaja.Metode. Penelitian potong lintang semua siswa SMA Nurul Iman. Pencatatan dilakukan meliputi karakteristik umum dan pemeriksaan fisis. Selanjutnya dilakukan uji Rome III (irritable bowel syndrome) dan PSC-17 (masalah perilaku). Analisis statistik digunakan analisis bivariat dengan uji chi-square.Hasil. Dari semua siswa SMA Nurul Iman didapatkan 180 subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Prevalensi  IBS 58 (32,2%) subyek, terdiri atas 22 subtipe konstipasi, 23 subtipe diare, dan 13 subtipe campuran. Prevalensi  masalah perilaku 40,6%, terdiri atas 28,9% masalah perilaku internalisasi, 2,8% masalah eksternalisasi, 0,6% masalah perilaku perhatian, dan 8,4% variasi dari 3 gangguan. Faktor risiko terjadinya IBS, antara lain, mengonsumsi daging olahan, teh, makan terburu-buru, serta di-bully. Terdapat hubungan yang bermakna antara IBS dengan masalah perilaku (p=0,001). Nilai Odds Ratio yang diberikan 3,015 (IK95%=1,580-5,754).Kesimpulan. Remaja yang mengalami IBS mempunyai risiko yang meningkat untuk terjadinya masalah perilaku. 

Copyrights © 2017