Abstrak-- Kota Bogor memiliki banyak lokasi wisata air terjun yang banyak mengundang minat wisatawan untuk datang berkunjung ke Kota Bogor. Air terjun dengan sebutan Curug ini banyak di kunjungi oleh wisatawan luar kota hingga turis luar negeri. Banyaknya pilihan lokasi air terjun membuat wisatawan yang ingin berkunjung merasa kesulitan dalam memilih air terjun yang seusai dengan keinginannya. Mengunjungi satu persatu wisata air terjun dan membandingkannya adalah suatu kegiatan yang merepotkan untuk wisatawan yang terkendala waktu dalam berwisata. Setiap wisatawan memiliki kriteria yang harus dipertimbangkan. Mulai dari biaya, jarak tempuh, luas area wisata, dan ketinggian curug dan fasilitas yang ditawarkan. Oleh karena itu diperlukan sistem penunjang keputusan untuk membantu wisatawan dalam mengambil keputusan menentukan air terjun yang akan dikunjungi. Adapun kriteria yang digunakan dalam penilaian wisata air terjun yaitu : Biaya, Jarak Tempuh, Fasilitas, Luas Area Wisata, dan Ketinggian Curug. Dimana setiap kriteria akan diberikan bobot. Pembobotan penilaian tersebut mencakup angka 1 samapi 5 dimana angka 5 adalah nilai terbesar. Sistem Penunjang Keputusan ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan Software Expert Choice 11. Dari hasil perhitungan AHP berdasarkan 5 kriteria dan 10 alternatif maka didapatkan tiga urutan nilai tertinggi yaitu Curug Nangka mendapatkan rangking pertama dengan persentase 16.7 %, ditingkat kedua yaitu Curug Naga dengan persentase 12.7 %, diperingkat tiga Curug Ciherang 11.6%, Cilember dengan 11.1 %, lalu Curug Bidadari 11.0%, Curug Luhur 10.4%, Curug Lewi Hejo 8.8%, Curug Cigamea 6.4%, Curug Beureum 6.3%, dan yang terakhir yaitu Curug Seribu 5.0%. Setelah mendapat ranking setiap lokasi wisata. pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh Wisatawan. Kata Kunci : Sistem Penunjang Keputusan, Analytical Hierarchy Process, Software, Expert Choice.
Copyrights © 2018