Jilbab telah menjadi isu kontroversial yang mengakibatkanp perdebatan sengit di kalangan feminis, Islamis maupun kelompok Liberal-sekuralis di Mesir. Muḥammad Saʻīd al-AshmÄwi melihat jilbab telah dibelokkan arah oleb kelompok Islam radikal dari masalah agama ke masalah politik untuk mencap kafir wanita Muslim yang menolak jilbab. Inilah yang menjadikan ketidaksetujuan âAshmÄ-wÄ«. Kelompok lslam radikal dianggap telah  memanipulasi agama demi tercapai kepentingan-kepntingan idiologis politik mereka. Dari situ AshmÄwÄ« kemudian membuat counter discourse tentang jilbab. Menurutnya jilbab tidak wajib. Bagi dia tidak semua ayat-ayat al-Quran bersifat umurn, dan sebagian dari mereka bersifat spesifik yang terkait dengan kondisi tertentu. Ayat-ayatt tentang jilbab masuk dalam kategori ini dan interpretasi terhadap ayat-ayat tersebut harus dikaitkan dengan konteks sebab turunnya ayat (asbÄb al nuzÅ«l).Â
Copyrights © 2004