Banjir merupakan masalah tahunan di Kabupaten Bandung. Saat banjir berlangsung beberapa hari, biasanya bantuan berdatangan untuk korban banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berkepentingan memantau wilayah rawan banjir, terutama yang termasuk kelas rawan banjir yang tinggi dan sangat tinggi, agar bantuan tepat sasaran. BPBD pernah membuat perangkat lunak membuat pemetaan daerah rawan banjir, namun dinilai tidak fleksibel karena tidak dapat diupdate dengan data terbaru di tingkat kecamatan. Penelitian ini menggunakan metode Weighted Product dengan tambahan dapat diupdate dengan data terbaru sampai tingkat desa. Kriteria untuk mengklasifikasikan daerah rawan banjir adalah curah hujan, ketinggian, kemiringan, limpasan sungai, dan tutupan lahan. Data-data untuk 276 desa ini diperoleh dari BPS, Bappeda dan BPPD dan perlu dilakukan pengolahan data awal. Bobot kriteria dalam skala Likert yang diperoleh dari BPBD. Hasil klasifikasi daerah rawan banjir dengan Weighted Product ditampilkan dengan QGIS. Implementasi metode ini memberikan hasil akurasi sebesar 68% pada kelas kerawanan sangat tinggi, dan 80,4% pada kelas kerawanan tinggi.
Copyrights © 2017