Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan tanaman kedelai adalah tersedianya benih bermutu dengan penanganan pasca panen yang tepat, antara lain sistem pengemasan selama penyimpanan. Oleh karena itu diperlukan adanya teknologi penyimpanan dan pengemasan yang baru seperti sistem pengemasan vakum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perubahan kadar air benih kedelai yang disimpan pada jenis pengemas polietilen, polipropilen dan aluminium foil lebih kecil dibanding kadar air benih kedelai kontrol yang disimpan pada karung goni. Kadar air awal benih sebesar 10.44%, dan setelah disimpan selama 3 bulan, kadar air benih yang disimpan dalam karung goni naik menjadi 15.44%. Benih yang disimpan dalam polietilen dengan 3 luasan yang berbeda kadar airnya menjadi (11.52, 11.99, dan 11.79%), untuk kemasan polipropilen kadar airnya menjadi (11.83, 11.63, dan 11,51%), untuk kemasan aluminium foil dengan 3 luasan berbeda kadar airnya menjadi (11. 48, 11.38, dan 11.53%). Daya tumbuh benih kedelai yang disimpan pada ketiga jenis bahan pengemas vakum lebih baik dibandingkan dengan benih kedelai sebagai kontrol. Daya tumbuh awal benih yaitu 98% dan setelah 3 bulan daya tumbuhnya kontrol menurun menjadi 88.25%. Benih yang disimpan dalam polietilen dengan 3 luasan yang berbeda daya tumbuhnya menurun menjadi (95, 95.25, dan 94.5%), untuk kemasan polipropilen menjadi daya tumbuhnya menurun (94.5%, 94.75%, 95.5%), dan untuk kemasan aluminium foil daya tumbuhnya menurun menjadi (95, 95.75, dan 95.5%).
Copyrights © 2016