<![CDATA[Kinerja Guru dilihat dari tingkat kehadiran di sekolah masih menunjukkan butuhnya peningkatan. Berdasarkan data yang diperoleh, kehadiran guru di SMP Negeri 2 Lebakwangi belum mencapai kondisi ideal, hal ini ditunjukkan dengan tingkat ketidakhadiran guru yang mencapai 12,27%.Perubahan kinerja guru sejalan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Kepala sekolah bertindak sebagai inovator dalam upaya memperbaiki kinerja guru secara langsung serta meningkatkan motivasi kerja guru yang bermuara pada peningkatan kinerja guru itu sendiri.Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Lebakwangi, dengan sampel adalah guru-guru SMPN 2 Lebakwangi yang berjumlah 34 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional. Instrumen pada penelitian ini menggunakan angket yang mengukur skala sikap dari Likert dengan 5 (lima) alternatif jawaban. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan Path Analysis (analisis jalur).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Kepala Sekolah sebagai Inovator dinyatakan baik karena berada pada kriterium tinggi dengan presentasi 77,11%; Motivasi Kerja Guru dinyatakan baik karena berada pada kriterium tinggi dengan presentasi 76,84%; Kinerja Guru dinyatakan sangat baik karena berada pada kriterium sangat tinggi dengan presentasi 92,65%; Peran Kepala Sekolah sebagai Inovator memiliki pengaruh positif terhadap Motivasi Kerja Guru dengan koefisien jalur sebesar 0,370; Peran Kepala Sekolah sebagai Inovator memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Guru dengan koefisien jalur sebesar 0,502; dan Motivasi Kerja Guru memberi pengaruh positif terhadap Kinerja Guru dengan koefisien jalur sebesar 0,368.]]>
Copyrights © 2016
