Buletin Teknologi Pasca Panen
Vol 8, No 2 (2012): Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian

Model Penggilingan Padi Terpadu Untuk Meningkatkan Nilai Tambah

Ridwan Rachmat (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Nov 2016

Abstract

Penggilingan padi merupakan titik sentral dari agroindustri padi. Penggilingan padi yang berkembang saat ini belum dirancang dengan pendekatan sistem agribisnis yang terpadu. Lebih dari itu, peralatan penggilingan sudah berumur lebih dari 15 tahun menyebabkan mutu dan rendemen beras yang diperoleh juga rendah. Peningkatan mutu dan rendemen beras dapat dilakukan dengan meningkatkan penggunaan kapasitas terpasang, mengurangi biaya, meningkatkan nilai tambah produk, dan memantapkan kelembagaan. Sehubungan dengan hal ini, perlu strategi usaha penggilingan padi secara terpadu yaitu beras menjadi bentuk keuntungan dan pendapatan dari hasil samping serta limbah dapat menutup biaya operasional proses produksi. Penerapan sistem manajemen mutu diperlukan untuk menjaga konsistensi produksi, kualitas dan efisiensi proses penggilingan beras. Untuk membangun sistem penggilingan padi terpadu diperlukan fasilitas yang memadai untuk memproduksi beras berkualitas dan mengolah hasil samping menjadi produk bernilai komersial. Fasilitas untuk penggilingan padi terpadu dapat dikelompokkan sesuai skala usaha untuk memproduksi beras premium, hasil samping berupa tepung beras, produk bihun, pakan ternak, dan briket arang sekam. Penanganan dan pengolahan padi dengan limbahnya secara terpadu dan komersial berpotensi meningkatkan nilai tambah berkisar Rp 6,4 juta hingga Rp16,6 juta per hektarnya.

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

bpasca

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Computer Science & IT

Description

Buletin Penelitian Pascapanen Pertanian memuat tinjauan (review) hasil-hasil penelitian dikaitkan dengan teori, aplikasi dan kebijakan dengan tujuan memberikan informasi teknologi dan kebijakan pascapanen pertanian kepada pengguna. Buletin ini diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun oleh ...