ABSTRAKIntervensi latihan fisik dan saran diet tinggi protein membantu memperlambat penurunan massa otot, sehingga secara tidak langsung dapat juga memperbaiki status gizi, status fungsional, dan kualitas hidup pada lansia penderita Diabetes Mellitus tipe 2. Penelitian bertujuan apakah terdapat perbedaan status gizi, status fungsional, dan kualitas hidup pada lansia penderita Diabetes Melitus tipe 2 sebelum dan sesudah pemberian latihan fisik dan saran diet tinggi protein. Penelitian eksperimental analitik dengan kohort selama10 minggu. Subjek adalah 56 pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Poli Endokrin RSSA Malang yang 58% adalah wanita dengan rerata usia 65,79±5,74 tahun, penilaian rerata status gizi menunjukkan hasil normal, rerata status fungsional berdasarkan Indeks Barthel menunjukkan ketergantungan ringan, dan rerata kualitas hidup berdasarkan SF 36 menunjukkan nilai yang bagus. Kemudian, subyek dibagi secara acak menjadi 2 kelompok (kelompok perlakuan dan tidak mendapat perlakuan). Analisis data menggunakan uji Independent T Test, Mann Whitney U, dan uji T-Test berpasangan dengan program SPSS for window versi 16.0. Pada kelompok perlakuan, edukasi tentang latihan fisik dan diet tinggi protein didapatkan hasil yang signifikan untuk status gizi, status fungsional, dan kualitas hidup dibandingkan kelompok kontrol ( p<0,05). Didapatkan juga hasil yang signifikan pada kelompok perlakuan untuk status gizi, status fungsional, dan kualitas hidup sebelum dan sesudah intervensi ( p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah status gizi, status fungsional, dan kualitas hidup pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 berbeda secara bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, serta terdapat peningkatan status gizi, status fungsional, dan kualitas hidup sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan. Kata kunci : Lansia penderita Diabetes Mellitus tipe 2, Status Gizi, Status Fungsional, Kualitas Hidup, Latihan Fisik, Diet Tinggi Protein.
Copyrights © 2018