Bali merupakan daerah agraris yang terkenal dan sangat menarik ketika tanaman padi atau tanaman yang lainnya tumbuh subur dan menghijau serta saat padi menguning di sawah dan dipanen oleh petani. Namun ada pasang surutnya. Indahnya pertanian yang hijau terkadang mengalami juga adanya perubahan saat diserang hama seperti tikus, wereng, dan walangsangit menimbulkan permasalahan yang berakibat padi menjadi rusak tidak bisa dipanen atau gagal panen, pada akhirnya menimbulkan keresahan petani. Petani berusaha menggunakan pengemposan atau penyemprotan pestisida} fungisida, dan sejenisnya, namun padi masih saja diserang terutama oleh tikus. Hingga dilakukanlah penangkapan secara masal dan besar-besaran sampai ribuan ekor juga tidak membuat hama menjadi berhenti tetapi malah semakin banyak.Akhirnya petani mengambil langkah dengan mengadakan upacara ngaben, pada umumnya untuk umat Hindu yang telah meninggal namun uniknya dilakukan untuk tikus melalui upacara ngaben, bikul atau upacara pembakaran atau kremasi tikus dengan lima warna dan ribuan ekor tikus, dalam suatu upacara mereka merana. Dasar pelaksanaan upacara ini tercakup dalam beberapa naskah lontar namun dua naskah diantaranya digunakan khususnya untuk ngaben dan mengusir tikus yaitu dengan menggunakan Naskah. Lontar Yama Purwana Tattwa dan Naskah. Lontar Usadha Sawah. sebagai dasar pelaksanaannya.
Copyrights © 2011