Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics)
VOLUME 5, NOMOR 1, 2017

Berat badan lahir rendah berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan

Yeyen Supriyanto (Program Studi S1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Alma Ata Yogyakarta, Jl. Brawijaya 99 Yogyakarta)
Bunga Astria Paramashanti (Program Studi S1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Alma Ata Yogyakarta, Jl. Brawijaya 99 Yogyakarta)
Dewi Astiti (Program Studi S1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Alma Ata Yogyakarta, Jl. Brawijaya 99 Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
16 Jan 2018

Abstract

ABSTRACTBackground: Stunting is a growth impairment resulting from chronic malnutrition condition or prolonged infectious diseases. It may cause growth retardation, low endurance, lack of intelligence and productivity. Stunting prevalence in Indonesia reached 37.2% where Special Region of Yogyakarta reached 27% and Bantul District was 18.08%. Low birth weight babies have a life chance, however, when they survive they are still vulnerable to diseases, growth retardation, and developmental disorders. Statistics showed that 90% low birth weight cases found in developing countries and the mortality rate was 35 times higher in infants with low birth weight compared to infants with normal birth weight. Objectives: To understand the relationship between weight low birth (BBLR) and stunting in children 6-23 month in Sedayu District Bantul Yogyakarta.Methods: This study used observational research with cross-sectional design. The population in this study were parents and children from 6-23 months which were 1217 subjects. The sample used in this study as many as 190 subjects were selected by using proportional probability to size techniques. Data were analyzed by using chi-square test. Results: Bivariate analysis showed that low birth weight infants was significantly related with stunting (OR= 6.16; 95% CI: 3.007-12.656). In other words, children born with low birth weight status had a chance 6.16 times greater to become stunting than the children who birth weight normal Conclusion: There was a relationship between low birth weight infants and stunting in children 6-23 months in Sedayu Subdistrict, Bantul District, Yogyakarta. KEYWORDS: low birth weight, stunting, children aged 6-23 months ABSTRAKLatar belakang: Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang terjadi akibat kondisi kekurangan gizi kronis atau penyakit infeksi kronis. Dampak yang ditimbulkan antara lain lambatnya pertumbuhan anak, daya tahan tubuh yang rendah, kurang kecerdasan dan produktivitas yang rendah. Prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 37,2%, sementara di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 27%, di Kabupaten Bantul sebesar 18,08%. Bayi BBLR memiliki kesempatan hidup dan ketika bertahan mereka mudah terkena penyakit, retardasi pertumbuhan dan gangguan perkembangan mental. Statistik menunjukan bahwa 90% dari kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematian 35 kali lebih tinggi dibandingkan pada bayi dengan bayi berat badan lahir lebih dari 2.500 gram. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara BBLR dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dan anak yang berumur 6-23 bulan yang berjumlah 1217 responden. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 190 yang diambil dengan teknik proporsional probability to size yaitu prosedur penarikan sampel dimana peluang terpilihnya suatu unit sampel sebanding dengan ukuran. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan uji statistik chi-square.Hasil: Berdasarkan analisis Chi-Square menunjukkan anak yang BBLR memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting (p value <0,000) dengan nilai OR 6,16 (95% Cl: 3,007-12,656), dengan kata lain anak yang lahir dengan berpeluang 6,16 kali lebih besar untuk mengalami stunting dari pada anak yang memiliki berat badan lahir normal. Kesimpulan: Ada hubungan antara BBLR dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul, Yogyakarta. KATA KUNCI: stunting, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), anak usia 6-23 bulan 

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

IJND

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Public Health Other

Description

Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) abbreviated IJND (p-ISSN 2303-3045 and e-ISSN 2503-183X) is a peer-reviewed scientific journal publishing updated research and non-research articles in the area of nutrition and dietetics. This journal is published ...