Antropolinguistik dalam Mantra Dayak Maanyan di Kalimantan Selatan. Artikel ini menyajikanhasil penelitian tentang antropolinguistik dalam mantra Dayak Maanyan. Fokus penelitian iniadalah berbagai mantra dan unsur simbol budaya dari khazanah satuan lingual dalam mantra yangdigunakan oleh masyarakat Maanyan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknikpengumpulan data observasi, perekaman, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwamasyarakat Dayak Maanyan menggunakan mantra untuk berbagai keperluan hidup, antara lainuntuk pelindung diri, penawar racun, menyembuhkan orang sakit, menangkap ikan, bercocok tanam,atau untuk keperluan hidup yang lain. Dalam mantra yang digunakan ditemukan sejumlah kosakata36yang merepresentasikan kepercayaan dan aspek sosial-budaya masyarakat Dayak Maanyan. Sejumlahkosakata itu antara lain minyak oles dipercaya memiliki sifat panas yang dapat digunakan sebagaipenghalau ruh jahat; kain hitam dipercaya dapat melindungi diri dari padangan bangsa jin; jarumdipercaya dapat melindungi diri dari rasa sakit; parang dapat digunakan sebagai penawar racun; dupadapat digunakan sebagai perantara mengundang ruh. Selain itu, dari kosakata dalam mantra yang adajuga tampak bahwa orang Maanyan percaya ada makhluk gaib penjaga danau, penjaga sungai, penjagahutan atau yang lain. Sementara itu, mereka percaya bahwa bagian tubuh manusia melambangkannasib atau sifat tertentu. Masyarakat Dayak Maanyan percaya menyucikan ujung jari, menyucikantelapak kaki, dan menyucikan mata kaki dengan menggunakan mantra bisa membawa kegeruntungan;menyucikan lutut dapat memperpanjang umur; menyucikan tenggorokan dapat mendatangkankemashuran; dan menyucikan bulu mata dapat membentuk perilaku jujur.Kata-kata kunci: sosial-budaya, mantra, tradisi lisan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017