Information Technology Agreement (ITA) merupakan perjanjian liberalisasi atas produk Information Technology (IT) yang telah ditandatangani oleh 29 ekonomi pada tahun 1996 yang bertujuan untuk mendorong keberlanjutan pengembangan teknologi dan industri informasi teknologi di berbagai negara. Dalam perkembangannya, Amerika Serikat dan Uni Eropa mengusulkan adanya perluasan liberalisasi produk IT (ITA Tahap 2). Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja produk IT Indonesia dan hasilnya menunjukkan bahwa neraca perdagangan produk IT Indonesia terus mengalami defisit. Oleh karena itu, usulan perluasan cakupan produk IT yang akan diliberalisasikan perlu dipertimbangkan kembali mengingat kinerja industri IT yang tercakup dalam ITA Tahap 1 belum menunjukkan kinerja sebagaimana yang diharapkan. Signed by 29 economies in 1996, the Information Technology Agreement (ITA) liberalizes trade in Information Technology (IT) products promoting sustainable development of the technology and the information technology industries in various countries. The United States and the European Union now propose to extend the agreement to cover more IT products (ITA stage 2). The objective of this study is to analyze and evaluate the performance of Indonesia’s IT sector. We show that Indonesia’s IT product trade balance continues to be in deficit. Therefore, Indonesia should reconsider joining ITA stage 2 as the performance of the Indonesian IT industry covered by the ITA stage 1 has not been as strong as hoped.
Copyrights © 2013