Paper ini bertujuan untuk melihat apakah potensi korupi yang diukur berbasis persepsi dapat menerangkanhubungan antara hambatan bisnis dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Persepsi korupsi memiliki keeratandengan indikator insiden korupsi, probabilitas korupsi, dan alokasi biaya suap. Metode penelitian yang dilakukanadalah analisa deskriptif dengan melihat hubungan antar variabel, yaitu persepsi potensi korupsi, potensi suap,daya saing, dan kemudahan berusaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi potensi korupsi memilikihubungan kuat dengan persepsi daya saing dan kemudahan berusaha, tetapi belum memiliki hubungan denganpertumbuhan ekonomi.
Copyrights © 2017