Jurnal Mantik Penusa
Vol. 17 No. 1 (2015): Jurnal Mantik Penusa

PENGARUH FASILITAS DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PDAM TIRTANADI

John Foster Marpaung (STMIK Pelita Nusantara Medan)



Article Info

Publish Date
01 Jun 2015

Abstract

Membangun kepuasan kerja pegawai bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang mudah. Terdapat banyak aspek yang harus dipenuhi oleh perusahaan maupun pimpinan untuk mencapai hal tersebut. Suasana dan iklim kerja yang kondusif tidak dapat terbangun apabila arus komunikasi yang bersifat vertikal dan horizontal tidak berjalan lancarĀ  dan kepuasan kerja pegawai juga sering dipengaruhi oleh bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilaksanakan.PDAM Tirtanadi adalah perusahaan perkebunan yang menghasilkan karet, inti sawit, minyak sawit dan teh bubuk yang dipasarkan keluar negeri dan dalam negeri. Untuk itu PDAM Tirtanadi perlu menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, sehingga manajemen dan pimpinan perusahaan dituntut untuk lebih mampu untuk membangun suatu organisasi dimana pegawai-pegawainya memiliki kepuasan kerja yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasinya.Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, maka masalah yang dihadapi PDAM Tirtanadi adalah sebagai berikut: "apakah terdapat pengaruh fasilitas dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan?".Hipotesa yang dikemukakan sehubungan dengan masalah tersebut adalah : "fasilitas dan pengembangan karir berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan".Analisa data dilakukan dengan cara pengujian hipotesis yang telah ditetapkan. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis tersebut. Dalam pengujian ini, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau bisa salah.Dalam menguji hipotesis ini, langkah-langkah yang dilalui adalah :Menentukan formulasi hipotesisnya, yaitu Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1).Menentukan taraf nyata dan nilai tabel. Taraf nyata adalah batas toleransi dalam menerima kesalahan dari hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan a (Alpha). Besaran yang sering digunakan dalam penelitian non ekasakta untuk menentukan taraf nyata (dinyatakan dalam % adalah 1%,5%.dan 10%. Karena dalam pengujian ini dilakukan dengan analisa output hubungan dengan program SPSS, maka penetapan taraf nyata itu dapat dilihat dari besaran angka probabilitas pada tabel output hubungan tersebut.Menentukan kriteria pengujian. Kriteria pengujian adalah bentuk keputusan dalam hal menerima atau menolak hipotesis nol dengan cara membandingkan nilai kritis (nilai a tabel dari distribusinya) dengan nilai uji statistiknya. Hipotesis nol diterima jika nilai uji statistiknya diluar nilai kritisnya dan ditolak apabila nilai uji statistiknya berada dalam nilai-nilai kritisnya.Melakukan uji statistik, uji statistik yang dilakukan, yaitu : Uji R2 untuk mengetahui seberapa besar variabel kepuasan kerja pegawai pada PT. Perkebunan Melania dapat dijelaskan oleh variabel kualitas iklim organisasi dan sistem pengambilan keputusan yang terjadi dilingkungan perusahaan tersebut

Copyrights © 2015