Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian
Vol 16, No 2 (2012): Agrin

PERKEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM A) DAN ADOPSI TEKNOLOGI KENTANG PADA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) (Studi Kasus di Kabupaten Solok, Sumatera Barat)

Supriatna, Ade (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Oct 2012

Abstract

Dalam kondisi modal lemah, proses adopsi teknologi oleh petani akan berjalan kurang optimal dan terjadibeberapa komponen teknologi yang terbuang percuma (idle). Menyadari masalah tersebut, Kementrian pertanianmulai tahun 2008 telah melaksanakan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di 33Provinsi di Indonesia. Pemerintah memberikan bantuan modal usaha berupa Bantuan Langsung Mandiri (BLM)sebanyak Rp.100 juta yang diberikan dan dikelola melalui Gapoktan selain itu juga dilakukan pembinaanpeningkatan adopsi inovasi teknologi dan kelembagaan. Pada tahun pertama dana dikelola oleh Gapoktanmelalui Usaha Simpan Pinjam (USP) dan selanjutnya diharapakan dikelola melalui Lembaga Keuangan MikroAgribisnis (LKM A) dengan syarat dananya dapat berkembang sebanyak 15 persen. Kegiatan ini dilaksanakantahun 2010 dan berlokasi di Propinsi Sumatera Barat. Tujuan kajian: (a) mengetahui perkembangan jumlahLKM-A, (b) mengetahui cara pengelolaan bantuan modal BLM PUAP di tingkat Gapoktan, dan (c) mengetahuikeragaan adopsi teknologi. Hasil menunjukan, bahwa Program PUAP di Provinsi Sumatera Barat sudahmencapai 429 Gapoktan yang tersebar ke 15 kabupaten. Dari total 429 Gapoktan, sudah terbentuk 103 LKM-Aatau 24 persen dari total Gapoktan. Pengelolaan modal oleh Gapoktan sudah sesuai petunjuk dan diputuskanberdasarkan hasil musyawarah antara pengurus dan anggota Gapoktan. Selama ini, adopsi inovasi teknologibelum menunjukan kemajuan sementara adopsi inovasi kelembagaan sudah cukup berhasil, terutama dalammengelola modal. Untuk meningkatkan keberhasilan, program PUAP masih memerlukan beberapa perbaikan,terutama perbaikan Sumber Daya Manusia dan inovasi teknologi spesifik lokasi. Untuk itu, memerlukandukungan dari berbagai Dinas/Instansi teknis terkait dan dukungan kebijakan pemerintah baik pusat maupundaerah.Kata kunci: LKM-A, adopsi innovasi, Sumatra Barat.ABSTRACTIn the low capital condition, the process of technology adoption by farmers will run less than optimaland there are some innovations that are wasted (idle). In 2008, Ministry of agriculture has been implementingthe program of Rural Agribusiness Development (RAD) in Rural Area.Through the program RAD, the FarmersGroups Association (FGA) was given the capital grand as much as 100 million per FGA. This studi wasconducted in 2010 and located in West Sumatera. Research objectives are (a) to know the development of theMicro Credit Institution for Agribussiness (MCI-A), (b) to know the management of capital grand in the FGD,and (c) to know the performance of technologi adoption. Result showed, that the program of Rural AgribusinessDevelopment (RAD) in in West Sumatera have reached 429 of Farmers Groups Association, distributed in 15Districts, and resulted 103 of Micro Credit Institution for Agribussiness or 24 percents of total.The managementof Capital by FGA was appropriate and decided by the results of discussions between officials and members ofFGA. During this time, the adoption of potatos technology has not shown progress while the adoption ofinstitutional innovation has been quite successfully, especially in managing capital. The RAD program stillneeds some improvement, particularly improvement of human resources and site-specific technologicalinnovations. For that, need support from various technical offices/agencies and policy support both central andlocal government.Key words: LKM-A, innovation adoption, West Sumatra

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

agrin

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Agrin provides facilities for publishing articles or quality papers in the form of research results in various aspects of agriculture and agricultural commodities widely including ; agronomy, agroecology, plant breeding, horticulture, soil science, plant protection, agribusiness, agroforestry, food ...