Wilayah pesisir dan laut memainkan peranan penting dalam pengaturan iklim dengan menyerap CO2 dan bertukar karbon dengan berbagai kompartemen penyimpan karbon seperti atmosfer, daratan, dan biota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertukaran CO2 antara permukaan air laut dan atmosfer di perairan pesisir Pulau Lombok beserta komponen penyerap dan pelepasnya, serta parameter yang berpengaruh terhadap proses tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan April 2012 di perairan Teluk Sekotong (10 stasiun) dan Teluk Kodek (6 stasiun). Tekanan parsial (pCO2) dan fluks CO2 di permukaan laut dihitung dengan menggunakan model ABIOTIC dari ocean carbon cycle model intercomparison project phase-2 (OCMIP-2). Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum, perairan Teluk Kodek dan Teluk Sekotong bagian luar adalah penyerap CO2, sedangkan perairan Teluk Sekotong bagian dalam berperan sebagai pelepas CO2. Fluks CO2 di perairan Teluk Sekotong berkisar dari -0,61 hingga 0,52 mmol.m-2.hari-1, sedangkan di Teluk Kodek berkisar dari -0,80 hingga -1,84 mmol.m-2.hari-1 dengan rata-rata 0,05 ± 0,40 dan -1,29 ± 0,40 mmol.m-2.hari-1. Teluk Kodek berperan sebagai penyerap CO2 dari atmosfer karena dipengaruhi oleh massa air Selat Lombok yang mempunyai konsentrasi nutrien dan klorofil yang tinggi. Keberadaan ekosistem lamun dan terumbu karang yang mendukung pulau-pulau kecil yang ada di Teluk Kodek turut mengurangi peningkatan pCO2 kolom air dan memperkuat penyerapan CO2 di perairan tersebut. Teluk Sekotong bagian dalam berperan sebagai pelepas CO2 karena perairan Teluk Sekotong cenderung lebih tertutup, sehingga waktu tinggal massa air menjadi lebih lama yang mengakibatkan peningkatan pengayaan DIC dan pCO2. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016