Pulau Tikus yang berada di Provinsi Bengkulu merupakan pulau kecil yang berjarak sekitar 10 km dari Kota Bengkulu. Luas daratannya hanya sekitar 19.800 m2. Sisi sebelah timur Pulau Tikus sering dijadikan lokasi bongkar muat batu bara dari kapal-kapal kecil ke kapal besar (transhipment) untuk selanjutnya dibawa ke tempat lain. Hal ini terjadi karena kondisi pelabuhan Baai Bengkulu belum memungkinkan untuk kapal besar masuk ke area pelabuhan. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang di sisi timur Pulau Tikus telah dilakukan pada bulan November 2012. Pengambilan data terumbu karang dilakukan di tiga stasiun dengan menggunakan Line Intercept Transect (LIT). Selain itu, juga dilakukan pengukuran kejernihan perairan dengan menggunakan Secchi disk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejernihan di perairan sisi timur Pulau Tikus masih baik untuk pertumbuhan karang, dengan nilai kejernihan yang berkisar 9â10 m. Persentase tutupan karang hidup adalah sebesar 38,89 ± 5,02% yang dikategorikan sebagai âsedangâ. Kondisi ini relatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa lokasi lain yang juga berada di Samudra Hindia. Data pendukung seperti keanekaragaman dan kepadatan ikan indikator Chaetodontidae yang tinggi, serta nilai konsentrasi logam berat di kolom air yang masih berada di bawah nilai ambang batas untuk kehidupan biota laut memperkuat hasil yang diperoleh. Meskipun demikian, belum dapat disimpulkan bahwa tidak ada dampak negatif dari kegiatan bongkar muat tersebut karena belum ada data pembanding yang diambil sebelum kegiatan bongkar muat itu terjadi. Terlepas dari ada tidaknya dampak negatif kegiatan bongkar muat, dapat disimpulkan bahwa terumbu karang di perairan sisi timur Pulau Tikus masih dalam kondisi normal. Â
Copyrights © 2017