Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kompleks Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis di Indonesia sekitar 528 ribu atau berada di posisi tiga di dunia setelah India dan Cina. Pengobatan TB diberikan kepada penderita secara cuma-cuma dan dijamin ketersediannya sering mengakibatkan pasien kurang patuh dan minum obat tidak teratur. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian descriptive correlational dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB dengan jumlah total 65 orang kemudian sampel diambil sebanyak 65 responden menggunakan metode total sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa yang patuh menkonsumsi obat TB sebanyak 34 responden dan yang tidak patuh mengkonsumsi obat TB sebanyak 31 responden. Dari uji statistik chi-square didapatkan tingkat pendidikan (pvalue=0,317), tingkat pengetahuan (pvalue=0,009), jarak atau jangkauan (akses) ke fasilitas kesehatan (pvalue=0,019), dukungan pengawas minum obat (pvalue=0,002), dan dukungan tenaga kesehatan (pvalue=0,000). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara tingkat pengetahuan, jarak atau jangkauan (akses) ke fasilitas kesehatan, dukungan pengawas minum obat, dan dukungan tenaga kesehatan dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi obat TB pada penderita TB paru
Copyrights © 2017