Meningkatnya kebutuhan rumah sebagai tempat tinggal menyebabkan semakin bertambahnya jumlah pemakaian bahan bangunan. Hal ini mengakibatkan semakin bervariasinya bahan bangunan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, seperti batako, paving stone, batu pecah, batu bata, dan batu kumbung (batu putih). Disamping itu, pemakaian bahan bangunan di suatu daerah umumnya dipengaruhi oleh kondisi daerah tersebut. Misalnya di daerah Bangkalan, Gresik, Tuban, Bojonegoro dan Lamongan karena daerah ini banyak terdapat gunung kapur, maka batu gunung ini yang disebut batu kumbung banyak dipakai sebagai bahan bangunan. Metode penelitian dalam studi ini adalah studi teoritis mengenai identifikasi parameter dasar dan kekuatan batuan berdasarkan ketentuan yang ada di Standar Nasional Indonesia (SNI) meliputi berat jenis, kadar air, porositas dan kuat tekan uniaksial batuan. Sedangkan benda uji berupa batu kumbung (batu putih) diambil dari 2 daerah yang mewakili yaitu daerah Bangkalan dan Lamongan. Dari hasil studi menunjukkan, batu kumbung Lamongan dan Bangkalan mempunyai parameter dasar (berat jenis, kadar air, porositas) yang hampir sama yaitu berat jenis berkisar antara 1.8 gr/cm3, kadar air 0,24 % dan porositas 0,4. Sedangkan kuat tekan uniaksial batu kumbung (batu putih) Lamongan rata-rata 32.5 kg/cm2, untuk batu kumbung (batu putih) Bangkalan adalah rata-rata 22.5 kg/cm2. Mempunyai kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan kuat tekan uniaksial batu bata yaitu 11.2 kg/cm2 , dan kuat tekan uniaksial batako yaitu 21.2 kg/cm2. akan tetapi lebih rendah dibandingkan kuat tekan batu pecah (batu belah)
Copyrights © 2007