Memasuki bulan Desember curah hujan di Pulau Batam mengalami masa puncak. Kejadian hujan lebat yang terjadi di Batam pada tanggal 19 Desember 2014 telah menyebabkan banjir dan menimbulkan kerugian materi lainnya. Curah hujan yang melebihi 100 milimeter di suatu wilayah, memberikan indikasi adanya faktor gangguan cuaca signifikan yang berperan dalam pembentukan suatu sistem awan konvektif yang besar dan luas. Analisis cuaca skala regional dan lokal dilakukan untuk mengidentifikasi gangguan cuaca yang berperan pada kejadian tersebut. Berdasarkan hasil olahan data observasi curah hujan, data udara atas Changi Singapura, satelit MT-SAT, dan data reanalisis Era Interim ECMWF, hujan lebat tanggal 19 Desember 2014 disebabkan karena adanya gangguan pada pola angin di sekitar Kalimantan yang dikenal dengan sebutan Borneo Vortex. Hujan lebat ini juga didukung oleh aktifnya aliran seruak dingin dari daratan Asia. Kata kunci : hujan lebat, Borneo Vortex, monsun dingin Asia
Copyrights © 2016