Efficacy of jackfruit wood destilate (Artocarpus integra Merr.) against dry-wood termites (Cryptotermes cynocephalus Light)         Wood is organic material that is susceptible to dry wood termite attack Cryptotermes cynocephalus Light. To protect it from the attack, the wood is commonly preserved with chemicals. The chemicals preservative is not eco-friendly material. In order to explore the alternatives of preservatives, distillate extracted from jack fruit (Artocarpus integra Merr.) wood was tested against the termite. The research aimed to examine the effectiveness of distillate against termite in term of retention, termite mortality and protection degree parameter. Sample test is rubber (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) wood with dimension 5 cm x 2,5 cm x 2 cm. Samples were soaked into distillate according to concentration i.e. 5%; 15%; 45% and 65% for 2 and 5 days. Experiment was designed with complete random design with 4 replications. The research showed that retention and termite mortality were positively correlated with distillate concentration whereas soak duration influenced retention. Protection degree did not differ from control. We conclude various distillate concentration influenced retention and termite mortality but not protection degree of wood.Key words: mortality, protection degree, retentionABSTRAK        Kayu merupakan bahan organik yang mudah diserang oleh rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus Light. Untuk melindungi kayu dari serangan rayap tersebut biasanya kayu diawetkan dengan menggunakan bahan kimia sintetik. Bahan pengawet kayu termasuk bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Dalam rangka mencari alternatif bahan pengawet kayu ramah lingkungan, maka dicoba destilat kayu nangka (Artocarpus integra Merr.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas destilat kayu nangka terhadap retensi, mortalitas dan derajat proteksi dari serangan rayap kayu kering C. cynocephalus. Contoh uji yang digunakan adalah kayu karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) dengan ukuran 5 cm x 2,5 cm x 2 cm yang direndam dalam cairan destilat kayu nangka dengan konsentrasi 5%; 15%; 45% dan 65% selama 2 dan 5 hari. Di samping itu disediakan contoh uji kontrol. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan 4 ulangan. Parameter yang diukur adalah retensi, mortalitas rayap kayu kering dan derajat proteksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai retensi dan mortalitas meningkat sesuai dengan peningkatan konsentrasi. Sedangkan lama perendaman hanya berpengaruh terhadap retensi. Derajat proteksi tidak berbeda nyata antara perlakuan dengan kontrol. Kesimpulannya adalah perbedaan konsentrasi destilat hanya berpengaruh terhadap retensi dan mortalitas rayap kayu kering tetapi tidak terhadap derajat proteksi.   Kata kunci: Derajat proteksi, retensi, mortalitas
Copyrights © 2015