Aplikasi koagulan merupakan salah satu cara yang efektif dalam menurunkan jumlah bakteri indikator dalam proses pengolahan air bersih. Untuk mendapatkan kinerja koagulan yang optimal dalam sistem pengolahan air bersih, mekanisme penurunan jumlah bakteri indikator oleh koagulan perlu dipelajari. Hingga kini, belum ada penelitian yang menjelaskan bagaimana mekanisme koagulan menurunkan jumlah bakteri indikator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari mekanisme penurunan jumlah bakteri indikator yang terjadi akibat aplikasi koagulan. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung jumlah bakteri indikator dalam sampel yang diambil dari Situ Cibuntu. Metode penghitungan jumlah bakteri indikator yang digunakan adalah metode membran filter. Dalam penelitian ini juga dilakukan pengukuran parameter fisik dan kimia air selama proses pengolahan seperti turbiditas, pH, dan kandungan nutrien dalam air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penurunan jumlah bakteri indikator akibat aplikasi koagulan terdiri dari tiga mekanisme yang diduga terjadi bersamaan, yaitu penurunan pH, penjebakan bakteri dalam flok, dan penurunan kandungan nutrien dalam air.
Copyrights © 2007