Salah satu cara untuk mengidentifikasi arah penyebaran polutan di sungai dan mendapatkan hasil penelitian yang mendekati sebenarnya dengan menggunakan model matematik. Kajian dari model tersebut diselesaikan dengan menerapkan metode beda hingga, yang dalam hal ini menggunakan metode beda hingga eksplisit Leap frog. Hal ini dikarenakan metode tersebut relatif mudah untuk ditangani. Untuk membuat struktur model matematik selain metode beda hingga diperlukan juga hukum dasar hidrodinamika aliran di sungai yaitu persamaan kontinyuitas dan persamaan gerak atau momentum. Tanpa kedua persamaan tersebut pembaganan Leap frog tidak dapat dibuat. Sebagai solusi numerik, untuk mencapai keberhasilan model matematik aliran air di sungai dengan menggunakan metode beda hingga eksplisit Leap Frog tersebut, tergantung pada rasio dari pembaganan waktu dan ruang. Dalam hal ini berarti kajian stabilitas numerik dari model harus dipenuhi persyaratannya.
Copyrights © 2005