Kemampuan ekosistem mangrove untuk memberikan jasa lingkungan tidak terlepas dari peran berbagai fauna akuatik termasuk moluska. Penelitian di hutan mangrove Tanjung Lesung bertujuan untuk mengetahui peran komunitas moluska dalam mendukung fungsi hutan mangrove melalui penghitungan data-data penyusun struktur komunitas moluska, serta memberikan gambaran awal mengenai peluang moluska sebagai agen penyimpan karbon. Pengambilan sampel moluska dilakukan pada enam stasiun yang berbeda dengan metode petak contoh. Struktur komunitas moluska diketahui dengan menghitung nilai frekuensi, kepadatan, keanekaragaman, kemerataan, serta dominansi. Kandungan karbon pada cangkang diukur dengan menggunakan alat C-N analyzer. Komunitas moluska di hutan mangrove Tanjung Lesung terdiri dari delapan spesies. Tiga spesies dengan nilai kepadatan (Ki) dan Indek Nilai Penting (INP) tertinggi adalah Cerithidea cingulata (Ki=187 ind/m2; INP=76,71%), Clithon squarrosus (Ki=99 ind/m2; INP=39,95%) dan Terebralia palustris (Ki=42 ind/m2; INP=24,75%). Spesies T. palustris dan Telescopium telescopium merupakan moluska asli hutan mangrove sehingga kedua spesies tersebut memegang peran penting terutama sebagai pengurai serasah. Kandungan karbon dalam cangkang T. palustris dan T. Telescopium terukur berturut-turut sebesar 10,92 ± 2,33 dan 10,32 ± 0,63% berat kering. Namun, potensi kedua spesies moluska sebagai penyimpanan karbon masih membutuhkan evaluasi dan penelitian lebih lanjut
Copyrights © 2018