Jurnal Riset Akuakultur
Vol 9, No 3 (2014): (Desember 2014)

APLIKASI BFT-HETEROTROPIK SISTEM DALAM PRODUKSI BENIH IKAN BANDENG (Chanos chanos)

Gusti Ngurah Permana (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol)
Haryanti Haryanti (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol)
Ida Komang Wardana (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol)
Ahmad Muzaki (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2014

Abstract

Salah satu kendala utama dalam pembenihan ikan bandeng adalah menurunnya kualitas benih dan ketersediaan rotifer. Teknologi bioflok yang melibatkan bakteri, mikroalga, dan bahan organik dalam air merupakan salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh Bio-Floc Technology (BFT) pada produksi benih ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan bak beton volume 4 m3. Aplikasi bakteri heterotrop sebagai penyusun flok menggunakan tiga variasi perlakuan, yaitu: (A) bioflok + rotifer 100% (100 ind./mL), (B) bioflok dan pengurangan rotifer 25% (75 ind./mL), (C) bioflok dan pengurangan 50% rotifer (50 ind./mL), dan sebagai kontrol (K) adalah tanpa pemberian bioflok atau pemeliharaan larva dengan 100% rotifer (100 ind./mL). Perlakuan tersebut diulang sebanyak tiga kali, data dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa bioflok merupakan kombinasi/campuran dari bakteri, mikroalga, detritus, dan protozoa. Bakteri pembentuk bioflok banyak didominasi oleh Bacillus. Hasil pengamatan terhadap sintasan ikan bandeng menunjukkan bahwa perlakuan bioflok + rotifer 100% memberikan sintasan tertinggi yaitu 26% berbeda nyata (P<0,05), pengurangan rotifer 25% dengan sintasan 25%, sedangkan pada pengurangan 50% feeding rate dengan sintasan20% dan kontrol (tanpa bioflok) 15,03%. Hal yang sama terjadi pada pertumbuhan benih bandeng yang menunjukkan bahwa pembentukan bioflok memberikan pertumbuhan yang lebih baik. Kualitas benih tertinggi yang ditunjukkan dari analisis rasio RNA : DNA diperoleh pada perlakuan bioflok + rotifer 100% (1,33); pengurangan rotifer 25% (1,08); pengurangan rotifer 50% (0,91)% dan nilai yang paling rendah adalah kontrol (0,42). Kualitas air media pemeliharaan relatif stabil terutama pH dan DO, sedangkan amonia antar perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05). Populasi Vibrio dapat ditekan hingga mencapai 102 cfu/mL. Nampaknya, bioflok ini dapat menjadi makanan dengan nutrisi tinggi bagi ikan bandeng.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

jra

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Description

Jurnal Riset Akuakultur as source of information in the form of the results of research and scientific review (review) in the field of various aquaculture disciplines include genetics and reproduction, biotechnology, nutrition and feed, fish health and the environment, and land resources in ...