ABSTRAK Penelitian ini betujuan untuk mengetahui penyebab yang melatar belakangi lahirnya Seruan larangan duduk ngangkang di Kota Lhokseumawe, dan untuk menjelaskan alasan remaja tidak mematuhi Seruan larangan duduk ngangkang. Lokasi penelitian ini adalah di Kota Lhoksumawe khususnya di Gampong Batuphat Timur. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Sedangkan informan penelitian di antaranya adalah Kepala Dinas Syariat, Ketua DPRK Kota Lhokseumawe, Tokoh Masyarakat Kota Lhokseumawe, dan Remaja Perempuan Kota Lhokseumawe. Kemudian sumber data dari penelitian ini diperoleh melalui sumber data primer dan sumber data sekunder. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan penyebab yang melatar belakangi lahirnya seruan larangan duduk ngankang di Kota Lhokseumawe adalah penguatan penerapan Syariat Islam di Aceh, penguatan nilai budaya dan adat istiadat Aceh serta menjaga marwah perempuan. Alasan remaja di Gampong Batuphat Timur tidak mematuhi larangan duduk ngangkang adalah merasa tidak nyaman, keselamatan di jalan raya kurang terjamin, baik keseimbangan dalam berkendaraan maupun bergaya di atas kendaraan. Dari hasil kajian terhadap penolakan remaja mematuhi seruan larangan duduk ngangkang merupakan bagian dari hasil suatu tindakan kekuasaan (birokrasi) yang diikuti oleh penolakan, bahwa dimana ada kekuasaan selalu ada penolakan (resistensi).Kata Kunci : Resistensi, Remaja, Duduk Ngangkang, Seruan.judul abtract english : Lescent Rejection Of The Appeal For The Ban On Sitting Ngankang In The City Of Lhokseumawe ABSTRACT This study aims to find out the cause of the background of the birth of the Call for Sitting Ngangkang in the City of Lhokseumawe, and to explain why teenagers are not obeying the call for the ban on sitting ngangkang. The location of this research is in Lhokseumawe city especially in Gampong Batuphat Timur. This research uses qualitative approach with descriptive research type. While the informant of the research are Head of Department of Syariat, Head of DPRK of Lhokseumawe City, Community Leader of Lhokseumawe City, and Teenage Women of Lhokseumawe City. Then the data source from this research is obtained through primary data source and secondary data source. For data collection techniques used in this study are observation, interview and documentation. The result of the research indicates that the cause of the background of the prohibition of the sitting ban in the city of Lhokseumawe is the strengthening of the implementation of Syariat Islam in Aceh, the strengthening of the cultural values and customs of Aceh and maintaining the women's marwah. The reason teens in Gampong Batuphat Timur not adhere to the ban sit ngangkang is feeling uncomfortable, road safety is less secure, good balance in driving or stylish on the vehicle. From the results of the study of the rejection of adolescents adhere to the call for prohibition sit ngangkang is part of the result of an act of power (bureaucracy) followed by rejection, that where there is power there is always resistance (resistance).Keywords: Resistance, Teenagers, Sit ngangkang, Exclamation
Copyrights © 2018