Riset yang dilakukan oleh tim dosen dari Jurusan Geografi, telah mengidentifikasi 17 lokasi potensial calon destinasi ekowisata sekaligus sebagai laboratorium lapangan geografi. Keseluruhan lokasi berada di Kabupaten Rembang, yang tersebar pada 10 kecamatan.Penelitian ini diawali dengan serangkaian survei cepat terintegrasi, dengan cara pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan mengenai potensi dan permasalahan di Kabupaten Rembang terkait geowisata (geotourism). Variabel yang datanya dikumpulkan meliputi gejala atau fenomena alam seperti gunung, lahan karst, pantai. Berikutnya adalah hasil budidaya manusia, seperti hutan, waduk, dan artefak. Hasil analisis data diklasifikasikan menjadi tipologi objek pariwisata, berdasar bentuk lahannya. Berikutnya adalah pemetaan sebaran lokasi dengan sistem pemosisi global atau GPS (global positioning systim) dan analisis aksesibilitas objek-objek geowisata dan titik (site) calon lokasi laboratorium lapangan geografi. Berikutnya Focus Group Discution (FGD) dilakukan untuk menyusun arahan kebijakan pengembangan pariwisata yang berupa Rencana Strategis di Bidang Geo wisata dan laboratorium geografi geografian.Sebaran lokasi objek-objek wisata di Kabupaten Rembang merata di seluruh wilayah, baik di daerah kepesisiran maupun di daerah pedalaman, yaitu perbukitan vulkanik maupun perbukitan karst. Aksesibilitas yang baik ditandai dengan ketersediaan akses jalan dan sarana transportasi hampir ke seluruh lokasi, kecuali di akses ke Pulau Gede yang belum dilengkapi dermaga dan akses ke perbukitan ultra-basalt di pantai Jatisari yang tidak dapat dilalui bis wisata ukuran besar. Kesimpulan akhir adalah potensi objek-objek pariwisata tersebut untuk dikembangkan sebagai destinasi geowisata dan laboratorium geografi sebagian besar telah terpenuhi dan sebagian berpotensi untuk terpenuhi dengan mengembangkan aspek infrastruktur dan peningkatan sumberdaya pengelola.
Copyrights © 2017