Wacana: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Vol 4, No 2 (2005)

APA ITU INVESTIGATIVE REPORTING? Institut Studi Arus lnformasi

indriyani, indriyani (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2005

Abstract

Apakah  semua  wartawan  menjalankan  fungsi investigasi? Jawabnya  bisa ya bisa tidak. Sebagian wartawan mengatakan  setiap Vreporter   juga  seorang  investigator.  Namun ada yang  mengatakan tidak  setiap  wartawan   melakukan   investigasi.   Wartawan  yang  ikut pertemuan  pers, menyodorkan  tape recorder dan sekali-kali menerima amp/op,  pasti bukan seorang  investigator. Namun   ada juga  yang  berpendapat   setiap  wartawan   seyogyanya menjadi    seorang    investigator.   Atau   dipertajam  /agi,   ada  ya.ng mengatakan    bahwa  setiap  wartawan   harus  bisa  menjadi   seorang investigator. Entah itu wartawan di ba/ai kola atau reporter bisnis. Bahkan wartawan  yang bertugas me/iput pakaian mode baru juga bisa menjadi investigator.    Logikanya,   kejahatan   tidak  mengenal   bidang-bidang liputan.  Di mana-mana  bisa terjadi kejahatan. Sebagian    wartawan   juga   mengatakan    bahwa  investigasi  adalah pekerjaan  jurnalisme  yang dikaitkan  dengan  upaya membongkar  apa- apa yang  dirahasiakan.   Namun  apakah  membongkar  skandal  antara seorang   manajer   dengan  mantan  sekretarisnya  juga  dikategorikan investigasi?   Berhakkah  masyarakat  maupun  media masuk  hingga  ke ruang   pribadi   ini?  Apa  beda  investigative    reporting   dan  in-depth reporting?

Copyrights © 2005






Journal Info

Abbrev

wacana

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Wacana, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi merupakan wujud karya ilmiah tentang kajian ilmu komunikasi yang melingkupi hasil penelitian dengan tema atau topik yang dibahasa dalam jurnal Wacana meliputi kajian ilmu komunikasi baik Komunikasi Politik atau pun Komunikasi Lintas Budaya; Strategic ...