Padi memiliki peranan penting sebagai salah satu pemenuh kebutuhan pangan, yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan. Upaya peningkatan peroduksi padi di Sulawesi Tenggara dalam beberapa tahun terahir dilakukan melalui penerapan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu. Dalam pelaksanaan PTT, maka BPTP Sulawesi Tenggara berperan melakukan pendampingan PTT. Untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi maka dilakukan kajian di tingkat kelompoktani. Metoda yang digunakan dalam kajian adalah observasi langsung di lokasi dengan pencatatan melalui farm record keeping pada lokasi Display VUB.. Kajian dilaksanan di 4 kabupaten sentra penghasil padi sawah yaitu Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Timur.dan Bombana serta demonstrasi VUB di Konawe Utara dan Kota Kendari. Kegiatan dilaksanakan mulai Januari-Desember 2014. Hasil kajian diperoleh data penerapan PTT sbb 1)Varietas unggul 88,33 %, 2)Benih bermutu dan berlabel 64,16 %,3)Pemberian bahan organik 30,83 % 4)Pengaturan populasi tanaman Jajar legowo (2:1, 4:1) 27,5 5).Pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah 50 %,6)Pengendalian OPT dengan pendekatan PHT 47,5, 7)Pengolahan lahan sesuai musim dan pola tanam 95, 83%, 8)Penggunaan bibit muda (< 21 hari) 91, 66%, 9)Tanam bibit 1 – 3 batang per rumpun 62,5 %, 10)Pengairan secara efektif dan efisien 30 %, 11)Penyiangan mekanis 5,83 %, 12).Panen tepat waktu ,gabah segera dirontok dan dikeringkan 86,66 %. Dilihat dari sisi produktivitas diperoleh bahwa rata-rata provitas varietas introduksi pada Display di Konawe yaitu 5,75 t GKG/ha, Konsel 5,24 t GKG/ha Koltim 6,30 t GKG/ha dan Bombana 6,91 t GKG/ha.
Copyrights © 2015