Pendapatan keluarga, budaya pantang makanan, dan pengetahuan gizimerupakan salah satu faktor penyebab masalah gizi pada ibu hamil. Data PuskesmasSlahung tahun 2015 diketahui terdapat 33,1% ibu hamil yang beresiko menderita KEKdengan kasus BBLR mencapai 4,3%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan Pendapatan Keluarga, Budaya Pantang Makanan, dan Pengetahuan Gizidengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III Di wilayah kerja Puskesmas SlahungKecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo.Jenis penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester III di wilayah kerjaPuskesmas Slahung Kabupaten Ponorogo sejumlah 388 orang, sampel dipilih denganmetode cluster random sampling menjadi 128 orang. Penelitian dilaksanakan di wilayahkerja Puskesmas Slahung Kabupaten Ponorogo, yang diambil dari 14 posyandu diKecamatan Slahung pada bulan Maret 2016. Pengumpulan data pendapatan keluarga,budaya pantang makanan, dan pengetahuan gizi menggunakan kuesioner, pengukuranstatus gizi ibu hamil trimester III menggunakan pita pengukur LiLA, buku KIA danmicrotoice. Data dianalisis menggunakan uji statistik chi square.Terdapat 41,4% ibu hamil memiliki pendapatan sedang (1.500.000-2.500.000),sebagian besar ibu hamil 52,3% melakukan budaya pantang makanan, 48,4% ibu hamilmemiliki pengetahuan cukup, dan 16,4% ibu hamil memiliki status gizi kurang. Terdapathubungan signifikan antara pendapatan keluarga (p=0,02), budaya pantang makanan(p=0,001), dan pengetahuan gizi (p=0,002) dengan status gizi ibu hamil trimester III.Ada hubungan pendapatan keluarga, budaya pantang makanan, danpengetahuan gizi ibu hamil dengan status gizi ibu hamil trimester III. Bidan diharapkandapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi yang dibutuhkan selama hamil
Copyrights © 2017