Gerusan lokal (local scouring) adalah proses yang terjadi di sungai akibat pengaruh morfologi sungai atau adanya bangunan air yang mengakibatkan perubahan kecepatan aliran sungai. Abutmen jembatan merupakan salah satu struktur bawah jembatan yang sangat penting dan selalu berhubungan langsung dengan aliran sungai. Gerusan lokal yang terjadi dapat mempengaruhi stabilitas dan keamanan jembatan yang dapat menyebabkan runtuhnya jembatan. Penelitian tentang pola gerusan lokal yang terjadi pada abutmen jembatan berbentuk Spill-through abutment dan Vertical Wall Without wing ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pola dan kedalaman gerusan yang terjadi pada abutmen tersebut. Penelitian ini dilakukan di laboratorium menggungakan flume dengan panjang 6 m, tinggi 0,4 m, dan lebar 0,2 m. Running dilakukan dengan menggunaknan 3 variasi debit yaitu sebesar 0,00188 m3/s, 0,00081 m3/s, dan 0,00022 m3/s, serta 2 bentuk model abutmen yaitu Spill-Through Abutment dan Vertical Wall Without Wing. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan kontur dan kedalaman geruisan lokal yang terjadi disekitar abutmen. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir Sungai Kahayan yang lolos saringan no. 10 dan tertahan di saringan no. 200 dengan d50 = 0,46668 mm. Penelitian dilakukan dengan kondisi aliran clear water scour. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa di waktu (t) awal running, kedalaman gerusan mengalami perubahan yang cukup besar dan semakin mengecil pada waktu (t) selanjutnya sampai tercapai kondisi equilibrium atau tidak terjadi gerusan lagi. Kedalaman gerusan maksimum umumnya terjadi pada sisi samping bagian depan abutmen sebelah hulu, yaitu sisi yang berbenturan langsung dengan arah datangnya aliran. Sedangkan kedalaman gerusan minimum terjadi pada sisi samping bagian belakang abutmen sebelah hilir. Kedalaman gerusan relatif (Ys/b) memiliki hubungan dengan bialangan Froude (Fr) dan bilangan Reynold (Re), karena semakin besar bilangan Froude (Fr) dan bilangan Rednold (Re) maka kedalaman gerusan yang terjadi akan semakin besar pula. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa terdapat perbedaan pola dan kedalaman gerusan yang terjadi pada kedua model abutmen yang digunakan, gerusan lokal yang terjadi pada abutmen berbentuk Spill-Through Abutment lebih panjang dan lebih dalam dibandingkan dengan Vertical Wall Without Wing. Kata Kunci: Abutmen Spill-Through Abutment dan Vertical Wall Without Wing, Gerusan Lokal, Kedalaman Gerusan Relatif
Copyrights © 2017