IJMS - Indonesian Journal on Medical Science
Vol 4, No 1 (2017): IJMS-2017

Pengaruh Pasteurisasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri pada Susu Segar dan UHT sebagai Upaya Menjaga Kesehatan

APIKES Citra Medika Surakarta, Liss Dyah Dewi Arini - ( APIKES Citra Medika Surakarta)



Article Info

Publish Date
13 Jan 2017

Abstract

Abstract: Fresh milk is milk produced from cow farm animals, such as cows, buffaloes, goats, sheep, and horses were healthy and not mixed colostrum. Ultra high temperature (UHT) milk or beverage packaging is the preservation method, mostly used on susu.Tujuan study is to compare the number of colonies of bacteria contained in the milk is pasteurized to unpasteurized milk and milk Ultra High Temperature (UHT) useful for prevention din pad public health problems. The method used is to test food samples with various dilutions then performed with a bacterial culture and then spread plate method for counting colonies used method of SPC (Standard Plate Count). Of research and calculation of the number of bacterial colonies showed that: the Observation of 24 hours observation result is the lowest amount of bacteria is pasteurized and bottled milk, non-pasteurized milk next (raw milk), while the 48 hour observation result is the lowest amount of bacteria is the packaging of milk and milk pasteurization and subsequent non pasteurized and pasteurized milk can reduce the number of bacteria or to kill bacteria in milk.Keywords: fresh milk, UHT milk, pasteurized, mantain health Abstrak: Susu segar adalah susu yang dihasilkan dari hewan ternak perahan, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan kuda yang sehat dan tidak tercampur kolostrum. Ultra high temperature (UHT) atau susu kemasan adalah metode pengawetan minuman, kebanyakan digunakan pada susu.Tujuan penelitian adalah membandingkan jumlah koloni bakteri yang terdapat pada susu yang dipasteurisasi dengan susu yang tidak dipasteurisasi dan susu UHT yang berguna untuk pencegahan secara dini gangguan kesehatan pad masyarakat. Metode yang digunakan adalah menguji sampel makanan dengan berbagai pengenceran kemudian dilakukan kultur bakteri dengan metode cawan sebar kemudian untuk penghitungan koloni digunakan metode Standard Plate Count (SPC). Dari penelitian dan perhitungan jumlah koloni bakteri didapatkan hasil bahwa pada pengamatan 24 jam didapatkan hasil jumlah bakteri terendah adalah susu pasteurisasi, lalu susu kemasan, selanjutnya susu non pasteurisasi (susu mentah), sedangkan pada pengamatan 48 jam didapatkan hasil jumlah bakteri terendah adalah susu kemasan, lalu susu pasteurisasi dan selanjutnya susu non pasteurisasi dan pasteurisasi dapat menurunkan jumlah bakteri atau dapat membunuh bakteri pada susu.Kata kunci : Susu segar, susu UHT, pasteurisasi, menjaga kesehatan

Copyrights © 2017