Tuberkulosis / TB Paru merupakan satu penyakit menular yang hingga saat ini masih tinggi angka kesakitan dan kematiannya serta menjadi masalah kesehatan masyarakat. Banyak kasus baru muncul dan proporsinya lebih besar pada kelompok masyarakat yang tidak mampu. Penyakit ini masih menjadi masalah dunia, satu masalah yang ditimbulkannya adalah karena masih rendahnya cakupan program dalam pengobatan penderita. Jenis penelitian ini yang di gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi yang bertujuan untuk mengetahui implementasi penanganan TB Paru pada penemuan kasus, pada pengobatan dan penanganan efek samping, pengawasan kepatuhan menelan obat, pemantauan kemajuan pengobatan dan hasil pengobatan, dan pelacakan kasus mangkir. Puskesmas Lambunu 2 pada tahun 2016 – 2017 ditemukan jumlah kasus tuberkulosis 19 kasus, tahun 2016 ditemukan suspek TB paru 2 orang, yang sudah di obati 5 orang. Tahun 2017 ditemukan 12 kasus TB paru, dalam masa pengobatan 7 orang, 3 orang sudah selesai pengobatan, dan 2 orang mangkir diantaranya 1 orang meninggal, 1 orang putus pengobatan. Angka penemuan kasus yang juga merupakan salah satu indikator untuk menilai kemajuan atau keberhasilan penanganan TB Paru, hal ini dikarenakan pengobatan TB Paru yang cukup lama yakni 6 bulan, harus didasari kesadaran kedua belah pihak dan fokus petugas kesehatan dalam pelaksanaan penanganan dan pengawasan efek samping, kepatuhan menelan obat, pemantauan kemajuan pengobatan dan hasil pengobatan, juga komunikasi kedua belah pihak yang terus terjalin dengan baik selama pengobatan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018