Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk workshop berkelanjutan ini dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Prof. Dr. A.A. Istri Ngurah Marhaeni, M.A (2009). Ada tiga tahap pelaksanaan kegiatan: pelatihan, implementasi, dan refleksi serat perencanaan tindak lanjut.bSecara umum, pelaksanaan P2M berjalan dengan baik, semua peserta: 17 orang guru Bahasa Inggris SMA dan 3 pengawas mata pelajaran Bahasa Inggris SMA Kecamatan Buleleng, hadir dalam setiap tahapan kegiatan. Guru-guru mampu mengimplemenasikan instrument penilaian kinerja menulis dengan baik pula.  Instrument tersebut  dapat membantu  guru  untuk lebih objektif untuk  memberikan  penilaian  terhadap  kemampuan  menulis  siswa;  melatih siswa untuk bisa menjadi pebelajar mandiri, lebih teliti karena berpatokan pada instrument yang sangat rinci sehingga mereka  mampu mengevaluasi dirinya sendiri; dan adanya pemantauan dalam proses menulis membantu siswa untuk menghasilkan karya  yang lebih baik. Namun, disisi lain, pengimplementasian instrument ini juga memiliki kelemahan. Instrumen yang rinci (analitik) terkesan rumit untuk diimplementasikan oleh beberapa orang guru pada awalnya sehingga perlu waktu yang lebih banyak untuk melakukan penskoran. Karena instrument ini digunakan juga untuk menilai proses, maka jumlah pertemuan pun jadi bertambah sedangkan keterampilan berbahasa yang lain juga harus diajarkan, dan input siswa yang rendah juga mempengaruhi kesuksesan penimplementasian instrument. Jadi disarankan, dengan kondisi  sekolah  yang  berbeda-beda,  terutama  dari  input  siswa,  guru  agar tetap termotivasi untuk berlatih mengimplementasikan instrument tersebut agar dapat mendorong siswa untuk berprestasi. Instrumen tersebut bisa menjadi jalan keluar untuk bisa melatih diri menjadi objektif, melatih siswa untuk sadar akan dikelemahan dan kelebihan yang dimilikinya dalam menulis, serta mampu menghargai suatu proses dari pada hanya sekadar hasil.
Copyrights © 2013