ABSTRAKPenelitian ini berjudul Norma, Sanksi dan Praktek Pernikahan Dini di Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo lues. Rumusan masalah dalam peneltian ini ialah fungsi norma dan sanksi serta pemaknaan masyarakat Gayo Lues khususnya para remaja terhadap norma dan sanksi tersebut, serta hubungan antara pemaknaan masyarakat terhadap norma dan sanksi dengan praktek pernikahan dini di Gayo Lues ini. Landasan teori dalam penelitian ini ialah Teori Interaksionisme Simbolik (Herbert Blummer) dimana adanya pemaknaan masyarakat terhadap simbol dan dalam penelitian ini yang menjadi simbol ialah norma dan sanksi. Dalam penelitian ini, Lokasi penelitiannya ialah di Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues, Provensi Aceh. Jenis penelitian yang dipakai ialah kualitatif dengan pendekatan deskriftif. Data dalam penelitian ini ialah mewawancarai tokoh-tokoh masyarakat terutama remaja-remaja yang menikah pada usia dini serta dokumentasi-dokumentasi saat penelitian sedang berlangsung. Penentuan subjek atau informan penelitian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pertimbangan purposive sampling yaitu pengambilan informan dilakukan secara sengaja dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan ditemukan bahwa kurangnya pemaknaan dan kepatuhan masayarakat terhadap norma sumang yang ada, serta sanksi berupa pemberian denda dianggap tidak intensif untuk mencegah pelanggaran terhadap peraturan yang ada terutama terhadap norma sumang. Kurangnya pemaknaan masyarakat terhadap norma dan sanksi ini menyebabkan terjadinya pernikahan dini di daerah tersebut. Tingginya tingkat pernikahan dini di Gayo Lues ini disebabkan oleh beberapa hal seperti lingkungannya yang memberikan ruang bagi remajanya untuk menikah dini, berupa acara hiburan atau event-event tertentu (saman dan didong), juga dipengaruhi oleh teman sebayanya dan oleh individu tersebut yang telah terlanjur berbuat mesum, sehingga mereka wajib dinikahkan meski pada umur yang masih muda. Kata kunci : Norma, Sanksi, Pernikahan DiniNORMA AND SANCTIONS ON EARLY WEDDING PRACTICESIN DABUN GELANG DISTRICT, KABUPATEN GAYO LUESABSTRACTThis study is entitled Norms, Sanctions and Early Marriage Practices in Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues. The formulation of the problem in this research is the function of norms and sanctions as well as the meaning of the Gayo Lues community, especially teenagers, on the norms and sanctions, as well as the relationship between the meaning of the community and the norms and sanctions with early marriage practices in Gayo Lues. The cornerstone of the theory in this study is the Symbolic Interactionism Theory (Herbert Blummer) where the meaning of society towards symbols and in this study the symbols are norms and sanctions. In this study, the location of the study was in Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues, provensi Aceh. The type of research used is descriptive with a qualitative approach. the data in this study is to interview public figures, especially teenagers who are married at an early age and documentation when the research is ongoing. Determination of the subject or informant research in this study was carried out using the consideration of purposive sampling, namely the taking of informants was done intentionally based on the criteria set by the researcher. Based on the results of research in the field it was found that the lack of meaning and adherence of the community to the existing well norms, as well as sanctions in the form of fines were considered not intensive to prevent violations of existing regulations, especially against the norms of sack. Lack of community meaning towards these norms and sanctions causes early marriage in the area. The high rate of early marriage in Gayo Lues is caused by several things such as the environment that provides space for teenagers to marry early, in the form of entertainment programs or certain events (saman and didong), also influenced by their peers and by individuals who have already done pervert, so they must be married even at a young age. Keywords: Norm, Sanction, Early Marriage
Copyrights © 2018