Sastra Timur Jawa dengan demikian, seperti yang dinyatakan oleh kurator, ia ingin memberikan penegasan iktikad untuk menangkap dan merefleksikan geliat kebudayaan yang terjadi di bagian timur pulau Jawa.[1] Sebuah geliat kebudayaan yang penting dicatat, tidak sekadar sebagai mozaik sejarah; melainkan sebagai penanda sejarah kebudayaan itu sendiri. Di ujung timur Jawa telah terserak (baca:tersebar) suatu kreativitas dengan kekhasan khasanah kreatif sastranya, yang mampu menempuh jalan kebudayaannya sendiri. Sebuah jalan kebudayaan yang tidak dimaksudkan sebagai sebentuk resistensi; melainkan sebagai bentuk konstruksi identitas bagi khasanah kesastraan yang di(ter-) diamkan.
Copyrights © 2018